Litera Inti Aksara

Inovasi Pengelolaan Filantropi Islam Muhammadiyah Melalui Manajemen Satu Atap

Makhrus — 2024-08-09

Inovasi dalam pengelolaan filantropi Islam mutlak dilakukan oleh organisasi pengelola filantropi Islam, hal ini bertujuan untuk melakukan berbagai adaptasi terhadap perubahan dan perkembangan zaman, sekalipun dalam melakukan inovasi dalam konteks kelembagaan cenderung lebih sulit dibandingkan inovasi secara personal atau indvidu dikarenakan perlu adanya komitmen kolektif yang kuat untuk dapat melahirkan, melaksanakan, menjaga, dan keberlanjutan hingga hadir kembali inovasi yang baru.

Adaptasi organisasi filantropi Islam terhadap berbagai kondisi dan situasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam pengelolaan filantropi Islam. Dalam era digital sekarang ini, organisasi filantropi Islam telah mampu melakukan adaptasi dengan menggunakan berbagai platform digital dan media sosial. Manajemen satu atap sebagaimana dipaparkan dalam buku ini menjadi salah satu inovasi dalam meningkatkan pengelolaan filantropi Islam secara tersentral, profesional, dan mampu meradaptasi dengan perkembangan zaman.

Keluarga Paruh Waktu Cinta Penuh Waktu

Makhrus Ahmadi — 2024-07-04

Mereka yang memilih jalan menikah atau berumah tangga akan selalu bersedia untuk belajar sepanjang hidup bersama pasangannya. Sebagaimana telah menjadi ungkapan banyak orang bahwa pelajaran terbaik itu adalah pelajaran hidup, termasuk diantaranya pelajaran dalam menjalani dan membina rumah tangga. Sementara dalam perspektif lain, mereka yang menikah dengan menjalani dan membina keluarga yang baik dan harmonis, semacam menemukan jalan pulang terhadap seluruh fantasi, harapan, dan berbagai orientasi personal lainnya yang kemudian berumah menjadi energi kolektifitas dan kebersamaan, sehingga rumah tangga harus dirawat, dibina, dicintai, dan didoakan bersama-sama pula.

Buku ini menceritakan mengenai perjalanan pernikahan yang mencapai perjalanan 10 tahun, masih terlipat jarak puluhan kilometer, dan hanya berkumpul di akhir pekan atau hari libur. Dengan menggunakan sudut pandang orang pertama, menyebabkan cerita dalam buku ini dapat menjadi cerita banyak orang yang memiliki kemiripan pengalaman dan perjalanan—yang diharapkan menjadi refleksi bersama. Selain itu, penulisan buku ini yang ditulis dengan menggunakan bab pendek, sehingga dapat dibaca, istirahat, dan dibaca kembali tanpa kehilangan cerita yang sebelumnya.

Gen Z dan Milenial: Kepemimpinan, Agama, Pendidikan, Sosial Masyarakat, dan Prestasi

Dyah Pikanthi Diwanti — 2024-06-19

Keberhasilan suatu negara bisa dilihat dari kualitas generasi mudanya. Generasi muda memiliki peran yang besar bagi perubahan-perubahan sosial di lingkungannya. Sebagai agen perubahan tentunya dengan sikap kritis dan semangat yang dimiliki, generasi muda memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dan menyadarkan masyarakat dalam melakukan suatu gerakan perubahan sosial. Generasi muda merupakan kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan sebagai perwujudan peran, karakteristik, dan kedudukan strategis dalam pembangunan nasional. Untuk itu, tanggung jawab dan peran strategisnya dalam semua dimensi pembangunan menjadi titik fokus pembangunan sumber daya manusia Indonesia seutuhnya.

Filantropi Islam dan Pelayanan Sosial

Makhrus — 2024-02-23

Filantropi Islam yang telah dipraktikkan oleh berbagai individu, yayasan, organisasi, komunitas, dan perusahaan yang memiliki kepedulian besar dan sikap sukarela agar mampu berkontribusi terhadap kehidupan perbaikan kondisi sosial, lingkungan, dan kemanusiaan. Salah satu praktik filantropi Islam tersebut melalui pelayanan sosial dalam bentuk pemberian bantuan, dukungan, atau layanan yang dilakukan oleh pemerintah maupun organisasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang membutuhkan (kaum dhuafa).

Buku ini mendiskusikan mengenai filantropi Islam dan pelayanan sosial, mulai dari aspek konsepsi dan praktik, termasuk di antaranya transformasi layanan sosial karitatif kepada pemberdayaan masyarakat, maka kehadiran buku ini diharapkan memberikan ruang refleksi dan gerakan baru dalam praktik filantropi Islam dan pelayanan sosial yang didukung oleh negara dan masyarakat sipil.

Negeri Tanpa Nurani Sebuah Novel Pahlawan Devisa

Makhrus Ahmadi — 2023-12-15

“Negeri Tanpa Nurani: Sebuah Novel Pahlawan Devisa” adalah sebuah cerita yang mengangkat tema petualangan, harapan, perjuangan, dan keikhlasan seorang “Pahlawan Devisa”. Dalam novel ini, penulis membawa kita ke dalam dunia yang penuh tantangan menarik. Dari halaman pertama hingga halaman terakhir, pembaca akan disuguhkan Bahasa yang mengalir, yang mana di dalamnya ada kearifan lokal.

Tokoh Aisyah dalam novel ini—ia selalu menatap masa depan dengan mimpi, harapan, dan doa yang mengakar kuat dalam dirinya. Baginya, tidak ada bisa mengubah apapun tanpa adanya campur tangan Tuhan, termasuk apa yang menjadi impiannya. Aisyah melawan kemiskinan dengan memilih menjadi pahlawan devisa ke Arab Saudi. Tubuhnya yang kecil tak menciutkannya untuk menjadi tulang punggung keluarga yang makin mengenaskan, apalagi krisis moneter semakin meluluh lantakkan kehidupan ekonomi keluarganya.

Religiositas Siswa dan Pola Pikir Terhadap Lingkungan Sekolah

Fairuz Zulfa Adinda — 2023-04-17

Adanya sikap religius mengupayakan guru PAI di sekolah dalam membentuk karakter siswa yang religius melalui metode pembiasaan dan metode teladan. Adapun metode pembiasaan seperti upaya kegiatan keagamaan Islam di sekolah setiap harinya. Kemudian metode teladan dan metode nasihat. Adapun upaya tersebut diharapkan siswa dapat menerapkan karakter religius dari apa yang dipelajari dalam kehidupan. Pendidikan karakter religius guna membentuk insan yang bertaqwa. Dengan menggunakan metode ini siswa dapat mengembangkan karakternya kepada guru serta lingkungan sekitar. Salah satu metode yang diterapkan dalam pendidikan karakter religius ini melalui pembentukan pembiasaan yang baik melalui bimbingan dan penerapan langsung kepada siswa. Maka karakter yang kuat itu berasal dari penanaman nilai yang menekankan tentang pembiasaan baik. Inilah pentingnya karakter religius untuk menjadi kunci utama di era gempuran zaman serba canggih. Akan tetapi, mereka dapat menghadapinya dengan menyesuaikan kondisi. Karena pembiasaan akan berkembang menjadi baik apabila diajarkan dengan baik pula.

Pendidikan di Era Generasi Z

Kevin Arya Aditya — 2023-04-13

Generasi Z ini memiliki keunggulan mampu melakukan multitasking atau bisa dikatakan dapat melakukan berbagai kegiatan dalam satu waktu, misalnya menggunakan komputer, mengakases sosial media, dan mendengarkan radio, televisi dalam satu waktu yang sama. Hal itu dikarenakan Gen Z sudah menjumpai teknologi sejak lahir sehingga mampu mengaplikasikan teknologi dengan maksimal. Salah satu ciri utama dari Gen Z adalah terbiasa dengan hal-hal yang berbau teknologi. Jadi mereka mampu mengoperasikan peralatan teknologi dengan mudah bahkan sejak masih dini.

Dasar-Dasar Mempelajari Agama Islam

Sulis Nur Abdillah — 2023-04-12

Agama Islam adalah agama samawi yang telah memiliki ketentuan yang mengikat para pengikutnya. Segala bentuk aspek kehidupan telah diatur dalam agama Islam ini. Pada masa ini, perlu kiranya setiap manusia mengenal Islam lebih jauh lagi. Mengingat zaman yang makin modern ini dikhawatirkan akan terlengsernya nilai-nilai Islam yang murni dan mulia. Menjadi Muslim Kaaffah memang tidak mudah, persis seperti yang digambarkan Rasul.

Media dan Teknologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Media dan Teknologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Yunita Rarasati Dwi Utam — 2023-04-10

Pembelajaran merupakan sistem yang terdiri dari berbagai komponen. Dalam pembelajaran terdapat komponen tujuan, komponen materi atau bahan, komponen strategi, komponen alat dan media, serta komponen evaluasi. Dari beberapa komponen guru pastinya menggunakan media sebagai teknik pembelajaran. Bahwa media merupakan salah satu komponen dalam proses pembelajaran, sehingga kedudukannya tidak hanya sekedar sebagai alat bantu mengajar, tetapi sebagai bagian integral dalam proses pembelajaran. Kedudukan media sangat penting, sebab dapat menunjang keberhasilan pembelajaran. Bahkan apabila dikaji lebih jauh, media tidak hanya sebagai penyalur pesan yang harus dikendalikan sepenuhnya oleh sumber berupa orang, tetapi dapat juga menggatikan sebagian tugas guru dalam penyajian materi pelajaran.

Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembentukan Akhlak Siswa

Dinda Sebdi Pujanggi — 2023-04-10

Peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam pembentukan akhlak siswa yang menjelaskan pendidikan Islam merupakan salah satu unsur utama yang memiliki peran penting dalam menerapkan akhlak yang baik kepada siswa dan guru adalah salah satu unsur pendidikan yang paling penting. Pentingnya peran guru Pendidikan Agama Islam dalam pembentukan akhlak terutama kepada siswa. Karena seperti yang kita ketahui bahwa akhlak yakni sesuatu yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dilakukan dengan sengaja yang muncul dari jiwa secara sepontan atau tanpa disengaja secara berulang kali. Suatu hal yang ditekankan dalam Islam adalah pendidikan akhlak wajib dimulai sejak usia dini karena masa kanak-kanak adalah masa yang paling kondusif untuk menanamkan kebiasaan yang baik. Sebagai guru khususnya guru PAI, maka perlu adanya perhatian khusus dalam memberikan pengajaran, khususnya pengajaran akhlak yang baik kepada para peserta didik.

Media Internet Sebagai Sumber Belajar

Syifa Dhiya Azhari — 2023-04-08

Media internet merupakan salah satu kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung kebutuhan peserta didik untuk mendapatkan sumber belajar yang menapung segala informasi. Internet adalah seperangkat media pembelajaran yang berupa jaringan yang dapat menghubungkan antara satu orang dengan yang lainnya. Media internet dapat membantu peserta didik untuk memperoleh informasi terbaru maupun fenomena yang terjadi pada saat ini yang kemudian dihubungkan dengan materi pelajaran yang disajikan oleh guru di sekolah sehingga peserta didik menjadi berminat untuk belajar.

Media Pembelajaran, Akhlak, dan Kebiasaan Anak dalam Mempelajari Isi Kandungan Alquran dan Hadis

Dika Nur Cahyono — 2023-04-04

PembeIajaran memang tidak hanya berIangsung di sekoIah saja, banyak pendidikan yang diIaksanakan diIuar sekoIah. Jika kita kIasifikasikan pendidikan ada 2 macam, yaitu pendidikan formaI dan pendidikan non formaI. Pendidikan formaI adaIah pendidikan yang diIaksanakan Iewat jaIur pendidikan resmi berupa sekoIah ataupun perpendidikan tinggi yang memang notabennya disediakan untuk menampung anak anak yang akan beIajar. Kemudian yang kedua adaIah pendidikan non formaI yaitu pendidikan yang diIaksanakan diIuar sekoIah tetapi memang masih daIam pengawasan pemerintah, mereka memenuhi standar kependidikan yang berIaku. Karena sekaIipun pendidikan diIaksanakan tidak di sekoIahpun masih banyak haI haI yang harus diperhatikan agar materi yang dismpaikan memenuhi standarisasi yang berIaku.

Pendidikan Agama Islam dan Media Pembelajaran Berbasis Digital

Abdulloh Siroojul Ilmi — 2022-10-12

Penggunaan media digital dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) selama pandemi Covid-19 telah membawa banyak manfaat dan tantangan. Media digital seperti e-book, Microsoft PowerPoint, Quizizz, dan WhatsApp, memberikan kemudahan dan efisiensi dalam proses belajar mengajar. E-book mempermudah akses referensi, sementara Microsoft PowerPoint meningkatkan antusiasme dan motivasi belajar siswa melalui presentasi menarik. Quizizz melatih pola pikir kritis dan memotivasi siswa melalui kuis interaktif, serta memudahkan guru dalam evaluasi. WhatsApp memfasilitasi komunikasi dan pengumpulan tugas, serta diskusi kelompok. Namun, penggunaan media digital juga memiliki dampak negatif seperti kecanduan kuis dan penyebaran konten tidak layak. Oleh karena itu, penting bagi pendidik dan siswa untuk bijak dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.

Evaluasi Pembelajaran Daring dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Rinanda Arum Mutiara — 2022-09-17

Di masa pandemi Covid-19, sistem pembelajaran dilakukan secara daring tanpa tatap muka. Meskipun demikian, para pendidik, khususnya guru, dapat memanfaatkan berbagai media pembelajaran menarik yang tersedia. Evaluasi pembelajaran yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, sebagaimana dalam teori taksonomi Bloom, tetap dapat dilakukan. Pendidikan agama Islam, yang kaya akan nilai, dapat menilai ranah afektif menggunakan instrumen skala sikap, baik dalam pembelajaran offline maupun online. Dengan demikian, pembelajaran daring juga memiliki sisi positif, asalkan disertai dengan peningkatan kualitas pendidik yang berkelanjutan.

Peranan Orang Tua dan Sekolah dalam Pembelajaran Daring Pendidikan Agama Islam

Teerawat Whangasem — 2022-08-07

Pandemi Covid-19 membawa dampak signifikan pada dunia pendidikan, terutama dalam hal interaksi dan metode belajar. Pembelajaran tetap dapat berlangsung di berbagai kondisi, namun efektivitasnya tidak setinggi pembelajaran di dalam kelas. Untuk mengatasi hal ini, khususnya dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), berbagai inovasi telah diterapkan guna mengoptimalkan hasil belajar. Inovasi intrakurikuler mencakup penggunaan multimedia dalam pembelajaran, metode ramah siswa, diskusi dan tugas online berbasis proyek, serta penilaian berbasis aktivitas. Sementara itu, inovasi ekstrakurikuler melibatkan kegiatan di luar struktur kurikulum pemerintah, seperti kebiasaan membaca Al Quran, menghafal ayat pendek, pelaksanaan shalat wajib dan sunnah dhuha, serta lagu doa, yang kini melibatkan peran orang tua. Inovasi-inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran PAI selama pandemi.

Berjuang Melawan Corona

Muhammad Basyrul Muvid — 2022-06-10

Wabah virus corona (covid-19) yang menyebar ke seluruh dunia menjadikan dunia berada dalam kegentingan dan penuh rasa yang mencekam. Semua orang harus berada dalam kewaspadaan yang tinggi terlebih belum adanya vaksin atas keberadaan virus tersebut. Implikasinya, semua pihak, khususnya Pemerintah dan masyarakat semakin berlomba-lomba mencari formulasi efektif agar virus corona mampu ditekan penyebarannya. Kebijakan pemerintah menetapkan social distancing dalam menekan laju virus corona sebagai salah satu kebijakan paling umum dilakukan di banyak negara, sehingga bentuk kebijakan social distancing adalah memberlakukan aktivitas bekerja dari rumah (work from home) atau belajar dari rumah (learn from home). Implikasinya, di samping upaya menekan laju virus corona, suasana rumah menjadi jauh lebih hangat, karena anggota keluarga saling berkumpul dan beraktivitas dari rumah, sehingga rumah menjadi tempat ruang membangun inspirasi, belajar, dan berkarya.

Dinamika Pembelajaran Daring Pendidikan Agama Islam di Masa Pandemi Covid-19

Alfina Nurfalah — 2022-06-07

Aliran tawassuth dalam hukum Islam mengedepankan prinsip-prinsip yang meyakini hikmatu tasyri’ yang membawa kemaslahatan, menggabungkan antara teks dengan hikmatutasyri’ secara terpadu, memandang secara seimbang antara teks dan realitas, memandang secara adil antara persoalan dunia dan akhirat, mempermudah manusia, serta bersikap terbuka, dialog, dan toleran terhadap dunia. Langkah-langkah yang ditempuh dalam aliran ini meliputi mencari maqashid asy-syari’at sebelum mengeluarkan atau menemukan hukum, dan memahami teks dalam bingkai konteks peristiwanya, sehingga hukum yang dihasilkan relevan dan aplikatif dalam berbagai kondisi.

Dimensi Pendidikan Humanis dalam Pembelajaran Daring Pendidikan Agama Islam

Harisna Wahyu Dhuhani — 2022-06-07

Dalam dunia pendidikan, seorang pengajar berperan penting dalam membantu muridnya dalam proses belajar, mengingat setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda. Jika perbedaan ini tidak ditangani dengan baik, siswa akan kesulitan untuk terlibat dalam proses belajar. Penerapan teori humanisme dalam pendidikan membantu guru memahami teknik yang dapat memotivasi siswa untuk belajar. Teori ini menekankan pembelajaran mandiri dan kebebasan bertindak, dengan guru berperan sebagai fasilitator, motivator, dan pengawas. Dalam konteks pandemi COVID-19, Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) mengakibatkan hilangnya sentuhan humanis dalam hubungan antara sekolah dan siswa, sehingga dikhawatirkan proses pendidikan akan menjadi mekanistis dan robotis. Oleh karena itu, pendekatan pendidikan yang humanis, yang mengembangkan kualitas kognitif, psikomotorik, dan afektif siswa, menjadi sangat penting. Pendidikan humanis bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan dalam diri siswa. Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan dunia pendidikan di Indonesia, khususnya dalam menciptakan ruang bagi siswa untuk mengembangkan imajinasi, kreativitas, kognisi, kasih sayang, dan psikomotorik mereka.

Dampak Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Perkembangan Peserta Didik

Churnia Mustikawati Luwarna — 2022-06-07

Pembelajaran daring menjadi pilihan utama sekolah dan perguruan tinggi selama pandemi Covid-19 karena kebijakan pemerintah yang membatasi interaksi langsung untuk menekan penyebaran virus. Kebijakan ini mengharuskan adaptasi dan elaborasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui berbagai platform daring. Tantangan utama dalam pembelajaran daring adalah memastikan luaran (output) sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan. Perhatian khusus perlu diberikan kepada peserta didik, baik sebagai objek maupun subjek, agar proses pembelajaran tidak hanya berfokus pada materi dan kompetensi, tetapi juga aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, sehingga dapat menciptakan pribadi berakhlak mulia. Buku ini membahas dampak pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap peserta didik dan bertujuan menjadi bahan refleksi dan evaluasi bagi seluruh stakeholders Pendidikan Agama Islam. Buku ini merupakan karya mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan yang bermanfaat. Aamiin.

Kuat Melawan Corona

Abdul Jalil — 2022-06-07

Pandemi virus corona telah menciptakan tatanan kehidupan baru, baik dalam bentuk interaksi sosial, aktivitas bisnis, belajar mengajar, dan lainnya yang menciptakan kerumunan orang atau halhal yang menyebabkan terjadinya penularan virus Corona. Kehidupan baru tersebut kemudian dikenal dengan istilah kenormalan baru (new normal), dimana setiap orang dituntut melakukan perubahan perilaku dalam melakukan aktivitas normal, namun harus mematuhi protokol kesehatan. Anjuran mematuhi protokol kesehatan dilakukan secara sistemik, mulai dari pemerintah pusat sampai dengan pemerintah daerah. Adapun protokol kesehatan tersebut diantaranya menjaga kesehatan, taat memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga kesehatan, menjaga jarak aman, dan lainnya. Protokol kesehatan tersebut merupakan salah satu cara dalam melakukan pencegahan penularan virus Corona di tengah belum ditemukannya vaksin atas virus Corona.

Pandemi Covid-19 dan Tantangan Masa Depan Pendidikan Agama Islam

Istinganah — 2022-06-07

Pendidikan Islam adalah usaha gigih seorang muslim yang bertaqwa untuk secara sadar menjaga dan memantau perkembangan kemampuan pelajar melalui ajaran Islam secara menyeluruh. Tujuannya bukan hanya untuk mengisi minat pelajar dengan ilmu dan mata pelajaran, tetapi juga untuk menyucikan jiwa dengan akhlak dan nilai-nilai murni serta membiasakan mereka dengan kehidupan dan amal. Oleh karena itu, aktivitas pembelajaran harus diukur dan dikelola secara teratur dan komprehensif agar mencapai standar pelayanan yang disediakan oleh sekolah atau institusi pendidikan. Pembiasaan dalam pendidikan memberikan kesempatan kepada pelajar untuk selalu mengamalkan ajaran agama mereka. Keberlanjutan dalam pendidikan anak-anak sangat penting, terutama dalam pembentukan pribadi dan akhlak. Metode pembelajaran diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Inovasi Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Muhammad Ridwan Zainuddin — 2022-06-07

Pendidikan Agama Islam (PAI) berperan penting dalam menumbuhkan kemampuan siswa untuk melaksanakan kewajibannya di bumi sesuai ajaran Islam, terutama dalam situasi pandemi Covid-19 yang menuntut sikap tawakal. PAI mengajak siswa untuk konsisten belajar dan fokus pada ajaran Islam. Namun, pembelajaran yang membosankan dapat mengurangi semangat siswa, sehingga inovasi dalam metode pengajaran menjadi sangat penting. Inovasi ini mencakup strategi, teknik, dan hal-hal baru yang dianggap segar dan berguna untuk mencapai tujuan tertentu. Guru, sebagai tenaga profesional, harus berperan sebagai model, fasilitator, konselor, motivator, dan inspirator, serta memiliki kompetensi religius, profesional, kreatif, dan inspiratif untuk menghadapi tantangan era 4.0. Inovasi dalam pembelajaran PAI harus terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Guru perlu aktif, kreatif, dan inovatif agar pembelajaran PAI selalu maju, sehingga dapat meningkatkan semangat belajar siswa dan menyiapkan mereka dengan keterampilan hidup yang relevan. Guru juga harus mengikuti perkembangan teknologi informasi dan lingkungan sekitar untuk tetap relevan dan efektif dalam perannya sebagai inovator pembelajaran.

Media Sosial dan Filantropi Islam Perspektif Gerakan dan Implikasinya Terhadap Pemberdayaan Masyarakat

Makhrus — 2021-12-05

Media sosial sebagai bagian dari perkembangan teknologi dan informasi menyebabkan interaksi manusia semakin cepat, mudah, dan tidak terbatas ruang dan waktu. Keberadaan media sosial memfokuskan interaksi individu dan kolompok selaku pemilik akun yang saling terhubung antar pemilik akun dalam berbagai platform media sosial yang diikuti, selain itu media sosial juga memberikan eksistensi para penggunanya untuk beraktivitas dan berkolaborasi yang mampu menguatkan hubungan antara pengguna dan ikatan sosial.

Gerakan filantropi Islam berbasis media sosial pada awalnya secara kelembagaan merupakan komunitas filantropi yang mampu melakukan penggalangan donasi, pengelolaan, dan penyaluran dalam bentuk sedekah dan dana kemanusiaan. Lambat laun gerakan filantropi Islam berbasis media tersebut semakin massif, bersamaan dengan semakin membesarnya respon dan dukungan masyarakat untuk terlibat dalam berdonasi, menjadi relawan, dan membagikan informasi oleh komunitas filantropi Islam tersebut. Buku ini membahas filantropi Islam berbasis media sosial dalam melakukan aktivisme penggalangan donasi secara daring (online), dimana donasi yang terkumpul disalurkan kepada kaum dhuafa dalam bentuk pelayanan kesehatan, sosial, ekonomi, dan lainnya.

Gelisah Malam Racau Seorang Tuna Asmara

Makhrus Ahmadi — 2020-01-27

Kekasihku. Jika kelak aku menikahimu. Sebagai orang terpenting dalam kehidupanku. Menjadi tonggak kebangggaan rumah tangga yang ingin ku bangun. Maka ijinkan aku tetap mencintaimu seperti biasanya. Membangunkan setiap impian gila yang tidak dipunyai banyak orang—aku dan kamu tercipta dalam ego yang berbeda.

Pernikahan bukan hanya penyatuan dua hati dan dua cinta. Melainkan penyatuan dua diri, dua adat, dan dua kebiasaan. Kumohon berikan aku senyum manismu saat sikap egoku mulai terbangun. Senyuman madumu. Manis!.

Tak perlu kita bicarakan tentang masa lalu yang malah menguliti kembali perasaan kita berdua. Biarkan itu menjadi bagian hidup untuk dipelajari dan diperbaiki. Sebab ke depan dunia penuh dengan ragam kejutan yang barangkali kita berdua tak mengetahuinya.

Dinamika dan Aktivisme Filantropi Islam dalam Pemberdayaan Masyarakat

Makhrus — 2018-12-10

Potensi besar filantropi Islam di Indonesia menjadi salah ruang aktivisme bagi elamen masyarakat dalam bentuk lembaga dan komunitas filantropi. Bahkan secara struktural negara pun ikut terlibat dalam pengelolaan filantropi yakni dengan adanya berbagai regulasi dan pembentukan badan filantropi semi-struktural. Hal ini menjadi efek positif dalam pengelolaan filantropi Islam di Indonesia ditengah potensi besar yang masih belum tergali secara optimal, hingga secara kelembagaan pengelolaan filantropi Islam dapat berjalan secara efektif dan kreatif yakni tidak hanya memprioritaskan kegiatan karitatif (charity) yang bersifat sementara, namun secara kelembagaan mampu mengedepankan kegiatan dan program pemberdayaan masyarakat yang memiliki dampak jangka panjang. Disamping itu, pengelolaan filantropi Islam secara kelembagaan juga turut mendorong masyarakat agar berdonasi lewat lembaga, ketimbang dilakukan secara individu dan tidak terorganisir.

Buku ini memaparkan mengenai dinamika regulatif dan aktivisme organisasi filantropi, baik dalam bentuk badan semi struktural, lembaga, dan komunitas filantropi Islam berbasis media sosial. Maka, hadirnya buku ini harapannya dapat memberikan sedikit kontribusi dalam penyediaan literasi filantropi Islam, khususnya para mahassiwa yang mengambil matakuliah Manajemen Zakat, Infak, Shadaqah, dan Wakaf (Ziswaf) .

Rahim Merah

Makhrus Ahmadi — 2018-03-14

Apa itu kader Ikatan?

Barangkali. Imajinasi kita mengalir pada perkumpulan, perserikatan hingga rumus struktur tertentu. Tetapi, bagaimana bila Ikatan itu dipahami sebagai keyakinan atau ideologi? Maka, kita akan dihadapkan pada serangkaian peristiwa penuh turbulensi dan keresahan yang mengerutkan dahi.

Bila Ikatan justru membuat kita waswas dan menjadi lebih khawatir dari sebelumnya. Bisa jadi, kita telah sampai di terminal “Kader”. Tempat dimana akan banyak pendatang dari berbagai penjuru, namun memiliki arah yang berbeda, sekalipun dalam tujuan yang sama. Namun, seperti lazimnya terminal, tidak semua orang yakin dengan tujuannya: ada yang tersasar, kecopetan, mabuk darat, dan penuh lapak jualan.

Maka, kita butuh bekal keyakinan, peta konsistensi dan tiket komitmen agar perjalanan kita menjadi lebih menyenangkan. Bukankah, menjadi Kader Ikatan merupakan serangkaian peristiwa perjalanan yang harus jelas niat dan arah tujuannya. Jadi, bila ada yang merasa salah jurusan, barangkali ia telah tidak pernah mempersiapkan tiket diri sebelumnya.

Ini adalah kisah tentang perjalanan impian, harapan, kegagalan dan ketakutan. Sebuah situasi dimana bisa dirasakan dan dialami banyak kader Ikatan—sebagai sebuah perjalanan yang panjang penuh turbulensi. Selain itu, ini adalah tentang cerita Rahim Merah sebagai seorang pendengar dan pencerita. Ia akan bercerita tentang perjalanan kita. Perjalanan kita bersama.

Manajemen Asuransi Syariah

Makhrus — 2017-12-03

Islam menganjurkan para pemeluknya untuk merencanakan segala sesuatu secara lebih matang. Sebab proses berencana merupakan bagian dari awal niat, yang dalam pandangan Islam sebagai fondasi awal dalam tiap melakukan kegiatan. Terlebih lagi dalam melaksanakan ibadah wajib yang sangat menganjurkan pentingnya niat. Maka, relasi kuat antara berencana dan niat secara sederhana bisa dipahami sebagai manajemen.

Secara teoritik, ada banyak pengertian tentang manajemen itu sendiri. Secara istilah manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu management dengan kata kerja to manage yang artinya mengurusi. Bahkan beberapa pakar memberikan pengertian terhadap manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan para anggota organisasi/perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Namun, secara filosofis-normatif dalam Al Qur’an juga telah banyak dianjurkan untuk memanajemen atau mengelola segala sesuatu. Misalnya, Allah menciptakan langit dan bumi dengan hikmah (QS. Shaad: 27) atau anjuran bertakwa dan memperhatikan perbuatan (QS. Al Hasyr: 18). Maka, upaya merencanakan (manajemen) kehidupan itu menjadi sebuah “keharusan” agar segala bentuk kehidupan yang akan dijalani dapat berjalan secara teratur.

Salah satu upaya merencana tentang kehidupan sesuatu tersebut, hal ini dapat terlihat dalam pengelolaan asuransi syariah. Mengapa asuransi? Karena, dalam konteks kasus asuransi kita dapat memahami dan mempraktikkan secara lebih jauh mengenai tujuan syariah yakni maqashid asy syariah guna memelihara keberadaan agama, jiwa, akal, harta dan keturunan. Landasan normatif keberadaan asuransi syariah ini didasarkan pada anjuran tolong menolong dalam berbuat kebaikan dan taqwa (QS. Al Maidah ayat 2). Dimana bentuk saling saling tolong menolong (takaful) tersebut dapat ditegakkan atas tiga prinsip yakni: saling bertanggung jawab, saling bekerjasama dan saling melindungi penderitaan orang lain.

Kehadiran asuransi syariah menjadi salah satu jawaban dari upaya kehausan umat Islam yang selama ini menghendaki adanya pengelolaan asuransi nir-ribawi. Oleh sebab itu, asuransi syariah harus diberikan peranan penting dan kepercayaan dalam mengelola dananya. Apalagi, perbedaan cara pengelolaan asuransi syariah dengan asuransi konvensional dapat terlihat dalam bentuk: pengawasan dewan syariah, akad, investasi dana, kepemilikan dana, pembayaran klaim serta pembagian keuntungan (profit). Begitu pula dengan pola operasional asuransi syariah, dimana keberadaan sebuah produk asuransi syariah dapat dilihat oleh dua unsur: pertama, produk asuransi lewat unsur tabungan seperti, asurasi dana investasi, asuransi dana pendidikan, asuransi dana siswa dan lainnya. Kedua, asuransi tanpa unsur tabungan seperti, asuransi kecelakaan. Maka, adanya manajerial pengelolaan yang kredibel dan akuntabel melalui lembaga atau perusahaan asuransi syariah akan menentukan produk, sumber daya dan syiar syariah itu sendiri. Barangkali, itulah tantangan yang harus dihadapi oleh semua lembaga keuangan syariah, tidak terkecuali asuransi syariah itu sendiri